#37 Adab Tuan dan Tamu yang Sering Dilupakan

Pengunjung Galeri Nio 🙏


Di zaman modern seperti ini, kita sering lupa bagaimana cara menjaga adab. Padahal, dalam setiap perbuatan sekecil apapun ada adab yang harus dipenuhi. Mulai dari bangun tidur, makan, minum, bersuci, belajar, bekerja, bertamu, dan lain sebagainya hingga tidur lagi.

Dalam tulisan kali ini 'Nata Mana' akan membahas adab yang berlaku bagi tuan rumah dan tamu yang datang. Adab atau tata cara yang sering diabaikan dan dilupakan saat kita kedatangan tamu atau datang bertamu.

1. Adab Tuan Rumah

Adab kita sebagai tuan rumah ketika kedatangan tamu adalah menerima atau menolak tamu dengan baik. Memang adakalanya tamu datang pada saat yang tidak memungkinkan untuk menerimanya.

Jika tamu sudah dipersilahkan masuk, maka kita harus segera menyuguhkan makanan dan minuman yang ada di rumah. Jamu dia dengan baik. Namun, yang sering kita lupa adalah menyediakan minuman untuk diri sendiri. Mengapa itu harus? Karena seringnya tamu akan merasa canggung jika tuan rumah hanya duduk dan memandangnya menyantap jamuan.

Hal ini juga berlaku jika kita ingin mengajak tamu untuk menikmati makanan berat, seperti nasi dan lauknya. Tuan rumah wajib ikut duduk dan mengambil nasi pada giliran pertama. Bahkan jika perlu layani tamu dengan mengambilkan sepiring nasi beserta lauknya.

Bukankah terlihat tidak nyaman jika tuan rumah meminta tamunya makan sedangkan dia hanya duduk tanpa melakukan apa-apa. Dengan cara makan bersama tentu tamu akan merasa lebih nyaman saat berkunjung.

Ketika tamu pamit pulang, maka usahakan untuk mengantarnya sampai ke pintu gerbang atau jalan di depan rumah.

2. Adab Tamu

Adab sebagai tamu yang baik adalah mengetuk dan mengucapkan salam. Jika tahu nama pemilik rumah, boleh juga dengan memanggil namanya. Cara ini wajib dilakukan baik pintu dalam keadaan tertutup atau terbuka. Namun, jika yang tuan rumah tidak kunjung membukakan pintu atau muncul menyambut. Sebaiknya kita pulang dan kembali lain waktu.

Tamu dilarang teriak-teriak atau masuk begitu saja tanpa seizin tuan rumah. Salah-salah kita bisa diteriaki maling oleh tetangga. Bersikap sopan adalah kewajiban seorang tamu.

Selanjutnya, apabila sudah dipersilahkan masuk dan duduk, lalu datang suguhan, maka tamu wajib memakannya. Bagaimana kalau sedang puasa? Sesuai perintah Rasulullah, batalkan.

Rasulullah Muhammad pernah menyuruh Aisyah, istrinya, untuk membatalkan puasa saat tuan rumah menyajikan makanan dan minuman. Dan adab inilah yang sering kita abaikan. Dengan alasan sedang berpuasa kita menolak kebaikan tuan rumah yang kemungkinan bisa menyakiti hatinya. Dan menyakiti hati orang lain bukanlah perbuatan terpuji.

Sebaiknya, pilihlah waktu bertamu saat sedang tidak berpuasa, jika tidak ingin dicap tidak mengikuti anjuran Nabi. Atau, tidak usah berpuasa bila kita memiliki rencana untuk bertamu ke rumah seseorang.

Ketika berpamitan jangan lupa ucapkan terima kasih karena kesediaannya meluangkan waktu serta menjamu kita dengan baik.

Demikian yang dapat Nata Mana bagi hari ini. Semoga kita dijadikan tuan rumah dan tamu yang beradab.

Terima kasih 😊

Comments

Popular posts from this blog

#24 Penduduk Nganjuk dan Kesenian Daerahnya

#23 Bentang Alam dan Pembagian Wilayah Kabupaten Nganjuk

#25 Tujuh Belas Tempat Wisata Populer Nganjuk