Posts

Showing posts from 2019

Cerpen: Tongkat Api

Image
Pengunjung Galeri Nio 🐈 Hari ini saya akan menampilkan sebuah cerpen yang terinspirasi kisah dalam novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori. Latar belakang cerita ini adalah peristiwa 1998. Cerpen ini sekaligus sebagai tugas Reading Challenge ODOP yang keenam.  Selamat membaca 😊 ☕ ☕ ☕ TONGKAT API Layar cembung berkedip-kedip dalam ruangan gelap. Menyinari deretan gigi yang ditampakkan dalam seringai. Tangan berbulu bersandar di bantalan lengan, menopang dagu tajam yang ditumbuhi jenggot tipis. Mimik wajahnya seolah berkata “Aku Puas!”.  Sesekali ia menyeruput kopi hitam yang bersanding dengan asbak di meja. Kepul asap rokok menyembul dari celah kedua bibir hitamnya. Lelaki yang hanya mengenakan kaos dalam da celana kolor itu menyandarkan punggung.  “Kata orang ‘Cinta ditolak dukun bertindak’. Cih, basi! Gue lebih sakti dari dukun!” Lelaki bertubuh gempal itu masih menikmati tayangan berita yang berulang-ulang di televisi. Seakan menikmati maste

Novel The Moor: Inggris dan Teh

Image
Pengunjung Galeri Nio ☕ Tugas RC ODOP 6 kali ini adalah membahas perbedaan dan persamaan antara budaya atau tradisi di Indonesia dan negeri asal novel; atau negeri dalam novel. Novel yang sudah saya selesaikan membaca hari ini bertajuk Serial Mary Russell dan Sherlock Holmes: The Moor. Penulisnya adalah Laurie R. King. Seorang wanita yang lahir 19 September 1952 di Oakland, California, Amerika Serikat. Beliau meraih berbagai penghargaan untuk novel-novelnya yang luar biasa. Baiklah, mari kita mulai pembahasannya. Novel The Moor mengisahkan sebuah kasus misteri di sebuah tanah rawa di Inggris Raya. Tokoh utamanya adalah Mary Russell. Perempuan muda berusia sekitar 25 tahun. Russell terseret ke dalam kasus ini “berkat” suaminya—Sherlock Holmes. Dengan perasaan terpaksa, Russell menuruti permintaan—yang lebih seperti perintah—sang suami untuk menemuinya di Dartmoor. Kisah bergulir dinamis dan menegangkan. Kasus pembunuhan yang berselimut legenda urban masyarakat tan

Ulasan Cernak: Ingin Jadi Penyanyi Terkenal

Image
Pengunjung Galeri Nio 👼 Dunia yang paling berwarna adalah dunia anak. Mengapa? Karena pada masa itu imajinasi bergerak bebas tanpa dibatasi ruang. Semangat dan keceriaan meledak-ledak kapanpun dan di manapun. Namun, tidak serta merta sebagai orang tua atau yang lebih dewasa membiarkan begitu saja kebebasan mereka. Tugas kita adalah menjaga agar imjinasi mereka tidak menimbulkan luka ataupun bahaya di dunia nyata.  Salah satu cara untuk menjaga anak-anak adalah memberikan bacaan yang baik dan cocok dalam mendukung tumbuh kembang mereka. Melalui membaca mereka bisa mengalami sebuah peristiwa yang secara tidak langsung akan memberi sugesti dalam mengambil sebuah keputusan. Di sinilah peran kita untuk memilihkan bacaan yang cocok untuk anak di setiap usia perkembangan. Tugas Kelas Fiksi ODOP kali ini adalah mengulas Cerma (Cerita Remaja) atau Cernak (Cerita Anak). Setelah bingung menentukan yang mana, akhirnya pilihan saya jatuh pada cernak. Semakin langkanya cernak menjad

Ulasan Cerpen Hisfic: Palu Arit di Rowolingi

Image
Pengunjung Galeri Nio Masa kini tidak akan ada tanpa masa lalu. Sejarah akan selalu mewarnai hari-hari di masa sekarang. Peristiwa masa lalu sering diabadikan untuk sekadar mengenang ataupun memang sengaja disimpan untuk menjadi panduan masa depan.  Pada tulisan kali ini, saya akan mengulas sebuah cerpen Fiksi Sejarah karya Pak Heru Sang Amurwabhumi yang mengangkat kisah kelam di masa pascapemberontakan PKI. Sebuah cerpen yang bertajuk " Palu Arit di Rowolingi ", dimuat dalam buku antologi "Klasik" buah pikiran Komunitas One Day One Post pada halaman 265. Cerita dalam cerpen ini berkisah tentang seorang perempuan—lebih tepatnya seorang istri—yang bernama Sundari. Ia harus merasakan imbas dari nila yang dituang suaminya, Tedjo, yang menjadi anggota Pemuda Rakyat sebelum meninggal. Sundari menjadi tahanan politik di Plantungan . Mengalami bermacam penyiksaan yang tidak pantas diterima oleh seorang perempuan baik-baik. Menurut penangkapan saya, tema yang

Christopher "Robin" Creighton

Image
Pengunjung Galeri Nio Tahun 2015, saya berkesempatan mengunjungi Kampung Ilmu di Jalan Pemuda, Surabaya. Di sanalah saya menemukan buku ini, The Paladin karya Brian Garfield. Buku setebal 500 lebih halaman ini mengisahkan seorang anak yang menjadi mata-mata Inggris pada Perang Dunia II. Dalam tulisan kali ini, saya akan mengulas sosok sang prajurit tanpa medali, Christopher "Robin" Creighton . Christopher bukanlah nama sebenarnya. Nama tersebut diberikan oleh Brian, sang penulis. Namun, hampir seluruh cerita yang disampaikan adalah nyata dan benar adanya. Keingintahuan Christopher kecil—10 tahun—membuatnya tidak sengaja bertemu tuan tanah tempat rumahnya berdiri. Winston Churcill. Bocah pemberani anggota Pandu Laut tersebut awalnya tidak menyukai pria tua gendut tersebut. Namun seiring waktu yang ia habiskan selama liburan sekolah, keakraban mulai terjalin. Christopher kecil selalu sukses membuat Tigger—panggilan Mr. Churcill—kesal sekaligus kagum pada keberania

Review Buku: Isa Bella, a novel by Betty Irwanti

Image
Pengunjung Galeri Nio 📖 Cinta. Satu kata berjuta cerita. Tanpanya hidup terasa hampa. Tiada daya meraih cinta tanpa kuasa-Nya. Kendati telah tertulis, tapi tak terbaca. Meski sudah ada, tapi tak kasat mata. Namun, jika waktunya tiba ... takkan ada yang bisa menunda. There is no ending when we talk about "Love". Buku yang akan saya review kali ini berdasarkan kisah nyata dua insan yang berjuang di jalan cinta, yang berliku, bercabang, panjang, dan berlubang. Persis jalan raya yang saya lewati kemarin 😅. Yap, begitulah adanya "Jalan Cinta". Novel Isa Bella: Kisah Cinta Dua Kota Dua Negara , lahir sebagai prasasti cinta dua sejoli yang terlahir sebagai pribumi. Buku bersampul foto manis dari Kak Betty dan Sang suami, Pak Jose, pasti membuat galau para jomblo-ers 😍. Tiga ratus halaman serasa tidak cukup untuk menceritakan lika-liku romansa mereka. Uji coba telah dilewati selama tujuh tahun, yang bertabur pelbagai problematika. 'Wadah Baca M

Review Buku: Klasik

Image
Pengunjung Galeri Nio 📚 Sudah baca buku apa hari ini? Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi review tentang buku yang merupakan 'telur' dari kelas Fiksi ODOP Batch 6. Buku berjudul Klasik ini berisi beberapa genre cerita beserta penulis yang berbeda-beda. Yap, buku ini bisa disebut antologi. Klasik diterbitkan oleh Embrio Publisher, sebuah penerbit indie yang berdomain di Sidoarjo. Diluncurkan perdana bulan Oktober tahun 2019 sebagai cetakan pertama. Sampul buku ini sangat eye catching . Dominasi warna hijau dan dihiasi taburan foto benda-benda zaman dulu, sangat mempresentasikan 'Klasik' sebagai judulnya. Penulis yang mencoretkan tinta dalam buku ini berjumlah empat belas orang, antara lain: Yuliani, Lia Anelia Nuraini, Nurul Hidayah, Betty Irwanti, Silvana Devinta Sari, Isni Ngalifah, Ali Asetiah, Pebri Ika, Areumdaum, Fathin Faridah, Amieopee, Dyah Yuukita, Winarto Sabdo, Heru Sang Amurwabhumi, dan Ayu Sulistiyaning Utami. Kategori tulis

Ulasan Cerita Mimpi di Dalam Mimpinya Mimpi

Pengunjung Galeri Nio 🌻 Ini adalah tulisan kedua setelah saya resmi tergabung dalam keluarga besar ODOP. Terpaut cukup lama memang 😅. Setelah lulus, kini saya dihadapkan pada tantangan baru, higher level . Kelas Fiksi ODOP menjadi arena belajar yang baru. Rentetan tugas yang sudah dijabarkan PJ memacu adrenalin, dan ... inilah yang saya tulis untuk memenuhinya. ULASAN CERPEN NGODOP.COM KARYA ACHMAD IKHTIAR AKA UNCLE IK YANG BERTAJUK "CERITA SEORANG LELAKI YANG SEDANG BERMIMPI TENTANG DIRINYA YANG SEDANG BERMIMPI" Cerpen Uncle Ik ini dimuat pada edisi 1/I/Maret 2019. Baiklah, karena masih 'bayi' dan butuh asupan 'gizi', saya akan mengupas, eh, mengulas setiap unsur dari cerpen. Let's start! 1. Unsur Intrinsik a. Tema Tema yang diusung cukup sederhana, mimpi. Namun, mimpi yang diambil dari sudut pandang yang unik. Tokoh 'Aku' menceritakan bagaimana tingkah dirinya di dalam mimpi yang saling tumpuk, membentuk tiga lapis mimpi.

ODOP BATCH 7 2019: FOR ME

Image
Finally, ODOP BATCH 7 had reached the end. Yesterday was the last day. First, I am sorry for using English in this post, fellows. 😅. I am ... kind of missing this language. Literally, for two months this blog had been filled with Indonesian. So, I will use English today. (Just for practicing so I won't lose my 'ability' 😅) This is where I started to choose writing as my concern about now. As my movement from drawing to writing was not an easy path. I knew this community from Kopling Daily Chatting. I got some pushes to join this event to get writing skill and a tense practical experience. And, it is true. I had been forced to post everyday and execute a challenge every week, except for the last week I did seven times. Did I get bored? Yes, of course. I was so confused to pick what to write. Then when it was done ... oh my God~ terribly bad. Maybe, after this I will delete that posting. Overall, there were 8 small groups. In Batch 7, Tokyo is my small

#56 Biografi: Dewie DeAn, Sang Seniman

Image
Pengunjung Galeri Nio 🌸 Mari mengenal lebih dekat penulis hebat dari Grup Konstantinopel 😁 Nama asli Dewie DeAn, Sang seniman Aksara, di kartu keluarga adalah Dewi Mariyana. Lahir di Kota Tebing Tinggi pada hari Minggu, 11 maret 1990. Alamatnya sekarang masih numpang orang tua, di Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara. Selama hidup, Mbak Dewie pernah mondok beberapa bulan. Pendidikan formal yang terakhir adalah SMA, dan sekarang masih menyelesaikan study di open university Malaysia. Dewie DeAn lahir sebagai sulung dari tiga bersaudara dalam keluarga yang cukup sederhana. Motto keluarganya adalah hidup sedehana kunci kebahagiaan. Tidak berlebih-lebihan ketikapun ada sesuatu yang lebih. Orang tua Mbak Dewie adalah seorang pensiunan kontraktor. Berangkat dari kultur keluarga yang memegang prinsip sederhana. Mbak Dewie DeAn pun memiliki motto hidup "Sederhana kunci kebahagiaan, sederhana tapi memesona". "Karena dalam hidup tidak ada yang benar-benar milik kita

#55 MTBJDT: Bagian 6 VIP (End)

Image
Bagian 6: VIP Rembulan bersimbah darah malam ini. Cantik sekali. Aku duduk bersandar di atas kursi goyang yang berderit merdu di teras balkon. Kunikmati ketenangan kelam sambil menyesap jus merah yang kental dan segar. Ping Sebuah tanda pesan masuk membangunkan laptop yang tengah terlelap. Meski nama dan nomor pengirim tidak tercantum, aku tahu betul dari mana pesan ini berasal. [Hapus PRETEL! Kode: 3 tangkai bunga putih. DP3M-PP5M.] " Waow! Fastastic! " Dan seperti biasa, pesan musnah dalam 3 detik. Untuk memastikan pelobi, aku mengecek saldo rekening bank. " Nice! " Aku tidak bisa menahan mekarnya senyuman di bibir. Segera saja aku berselancar mencari informasi tentang hal tersebut. Kesepuluh jemari beradu cepat dengan detak jam dinding. Ketukan demi ketukan seakan menjalin nada dan irama yang sempurna. " Gotcha! " PRETEL. Proyek Rekonstruksi dan Efisiensi Taman untuk area Ekonomi Lanjutan adalah rencana rahasia sebuah pihak sw

#54 MTBJDT: Bagian 5 Fatal

Keempat petugas polisi duduk mengelilingi satu meja. Netra mereka lekat memandangi empat ponsel, delapan lembar foto, dan setumpuk kertas. Hanya terdengar deru napas dan gumaman yang samar. "Gila!" Brian menggebrak meja. "Bagaimana bisa bukti sepenting ini datang lewat kurir dari pengirim anonim?" Keempat ponsel tersebut terbukti milik keempat korban. Petugas Lilis dan Ayu sudah mengonfirmasi serta mencetak daftar panggilan yang tersimpan maupun yang dihapus. Pesan singkat undangan resital juga ada. "Bagaimana cara melaporkannya pada Pak Wachid?" Lutfi mengernyitkan dahi. Kepalanya miring ke kiri dan kedua lengannya dilipat di depan dada. "Kalau jujur, bukannya malah dipuji malah akan digetok pakai sol sepatu." "Apa kita harus mengarang indah?" Ayu melihat ke arah Brian. "Kalau ketahuan, bisa kena sanksi disiplin kita." Dengan mengambil risiko diomeli Komisaris Wachid, Brian dan Lutfi melaporkan dengan sebe

#53 MTBJDT: Bagian 4: Meruncing

Tiga hari terjaga sukses mencetak lingkaran hitam di sekitar mata Brian dan Lutfi. Skleranya tampak penuh dengan guratan merah. Itulah harga yang harus mereka bayar untuk memperuncing anak panah kebenaran. Demi menguatkan dugaan awal, lima orang saksi dipanggil ulang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. "Kenapa kita dipanggil lagi, ya?" "Iya nih! Jangan-jangan kita masuk daftar tersangka?" Para saksi meracau dan membuat gaduh ruang tunggu. Keriuhan mereda setelah Briptu Lutfi menampakkan diri. "Ibu Rosi dan Ibu May!" Dua perempuan itu berdiri perlahan. Lutfi mengisyaratkan dengan tangan agar mereka mengikutinya. "Nama lengkap anda berdua adalah ... Hailatur Rosidah dan Halimah Maysaroh?" Tanya Brian. Mereka mengiyakan dengan serempak. "Ibu May, di sini tertulis bahwa Ibu baru kembali dari luar pulau, ya?" "Iya, Pak. Saya ada pelatihan guru." "Hmm, apakah anda berdua pernah mendapat pesan un

#52 Misteri Tiga Bu Joko di Tokyo: Bagian 3

Image
Cerbung Spesial ODOP Batch 7 Bagian 3 Dua hari berlalu sejak penemuan tiga penyusup. Surat perintah pemanggilan saksi yang diajukan ke AKP Wachid sudah dikantongi. Tim Pemburu mengundang nama-nama yang terlibat dalam acara di aula Tokyo. Hari ini, mereka datang secara bergelombang ke Kantor Polisi Pusat Abstrak. Para undangan harus menunggu di ruangan khusus, sampai Briptu Lutfi memanggil nama mereka. Untuk menjaga ketertiban, tiga puluh orang tersebut ditemani sepuluh petugas. "Ehem! Harap yang namanya saya panggil segera berdiri dan mengikuti saya," terang Lutfi. Setiap pernyataan saksi direkam oleh kamera yang diawasi oleh petugas Lilis dan Ayu. Hingga akhirnya tiba giliran tiga nama terakhir. "Selamat malam! Silahkan duduk." Brian membenarkan posisi duduknya. Lutfi, Lilis, dan Ayu menghela napas dalam-dalam. "Baiklah, langsung saja ke pertanyaan utama. Apa yang anda bertiga lakukan di aula Tokyo dua bulan yang lalu? Di mulai dari ... Ibu Bet

#51 Misteri Tiga Bu Joko di Tokyo: Bagian 2

Image
Cerbung Spesial ODOP Batch 7 Bagian 2 "Pak Brian, akun sosial media empat korban sudah dihapus!" Seru Bripda Lilis. "Dihapus?!" AIPTU Brian memijat tengkuk. Memejam dan mengetuk-ketukkan jemarinya di atas meja. "Apa ini? Kenapa harus dihapus? ... Rekaman CCTV-nya bagaimana?" "Tiga korban pertama terakhir terlihat di tiga warung kopi berbeda," jawab Bripda Ayu. "Kalau korban keempat, dia terlihat memasuki gedung parkir pada pukul 20.26," sambungnya. "Identitas korban keempat adalah pria berinisial N, 37 tahun. Seorang wartawan lepas. Kemungkinan pelaku menaruh dendam pada korban, karena dia terkenal sebagai wartawan yang sangat kritis." Briptu Lutfi menyerahkan lembaran data korban kepada sang atasan. "Hmm, ...." Brian mengelus-elus dagu sambil memajukan bibir satu senti. "Hasil autopsi korban N belum dikirim?" "Itu ... Dokter Dita meminta kita datang agar dia bisa menjelaskan

#50 Misteri Tiga Bu Joko Di Tokyo: Bagian 1

Image
PERINGATAN Kisah ini hanyalah fiktif belaka. Kesamaan nama tokoh adalah hal yang disengaja. Namun, penokohan dan perwatakan murni dari imajinasi penulis. Harap pembaca bijak dalam menyikapinya. Cerbung Spesial ODOP Batch 7 Bagian 1 Kota Abstrak. Sebuah kota metropolitan yang dijuluki 'Kota Seribu Taman'. Gedung-gedung tinggi menjulang menombak langit. Pepohonan trembesi memayungi setiap lajur jalan raya. Namun, kedamaian dan kesibukan penduduk yang intens harus porak poranda akibat penemuan tiga jenazah secara beruntun. Desas desus menyebar tidak terbendung. Menyebabkan keresahan. Ketiga jenazah diindikasi sebagai korban pembunuhan berantai karena memiliki penyebab dan kondisi kematian yang sama. Hingga hari ini, pihak kepolisian belum menemukan benang merah antara ketiga kasus tersebut. Untuk penyelidikan lebih lanjut, AKP Wachid memanggil AIPTU Brian dan Briptu Lutfi ke ruangannya. "Kuserahkan kasus ini pada kalian. Selesaikan dengan baik secepatn