#31 Puisi Prosais: Elegi Lahirnya Sangkuni
Puisi Prosais:
πΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ
/1/
Elegi Lahirnya Sangkuni
Karya: Nio ZaharaniπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈπΈ
/1/
"Mana cukup sebutir beras!"
Ya, mereka ingin kita mati perlahan. Habis dalam gerogotan ruang temaram. Tak tahu lama detik menghilang.
"Kamu harus bertahan!"
Gema titahmu, Ayah ... 'kan abadi dalam sanubari. Meski peluh netra membasahi, luka menganga ini.
/2/
Gila hampir aku terima; saat kumamah daging ibu sendiri. Seolah dirajang pedang seribu, perih dan nyeri terus memburu. Ayah ... Haruskah aku? Terima takdir lara dari Dewata. Sendiri.
Genggam tanganmu kuat. Erat rangkul keyakinan, kepercayaan.
Genggam tanganmu kuat. Erat rangkul keyakinan, kepercayaan.
/3/
Terduduk aku di atas genangan; air mata bercampur darah. Pupil bergetar menahan amarah. Tak percayaku, genggam belulang putih kemerahan ayahku. Sedang milik mereka: ibu dan saudara saudariku, terserak, tertumpuk di sisi.
/4/
Kuacuh rasa itu; kesumat besar dalam kalbu. Akan kuadu ego kalian, hingga saling pandang serakan bangkai di padang. Jangan salahkan aku, karena kalian yang mulai lebih dulu. Khianati kasih tulus adikku, dengan muslihat keji.
/5/
Mulut kulatih lihai menurut otak. Panasi, bisiki, ludahi, kotori pikir kalian. Lakukan apapun untuk hidup; lihat kebinasaan. Lihat penderitaan. Lihat kehancuran. Kalian ....
"Aku akan bertahan!"
Nganjuk, 9 Oktober 2019
sengkuni... pengatur permainan kelas wahid....
ReplyDeleteHu um, terlahir dari lara mendalam
DeleteTsadeeesss... keren sangat
ReplyDeleteππ alhamdulillah
Deleteππππ
ReplyDeleteππ
DeleteNext time rekom puisi untuk duryudana kak. Keponakannya sengkuni hehehe
ReplyDeleteSiap, catet dulu ππ
DeleteAlhamdulillah π
ReplyDeleteCakep. Jadi ingat naskahnya puthut ea, sangar kek gini jugaa.
ReplyDeleteAlhamdulillah...
DeleteπΆ siapa puthut ea??
Coba cari tahu ah~
ππ
ReplyDeleteππ
Delete