#30 Manusia dan Tiga Pikirannya

Pengunjung Galeri Nio 🌷

Hari ini adalah hari ke-30 saya mengikuti event ODOP Batch 7. Genap sudah sebulan berlalu sejak tanggal 9 September 2019. Terdampar di grup Tokyo dan bertemu saudara-saudara baru dari nusantara.


Terhitung ada 30 postingan di blog ini dengan label odopbatch7. Postingan yang berbeda setiap harinya. Ada yang fiksi dan juga nonfiksi. Tulisan-tulisan bersifat mengajak, menginformasikan, serta menghibur Pengunjung.

Berbicara tentang tulisan, pasti muncul pertanyaan dari mana datangnya ide-ide itu. Ide yang mengilhami sebuah tulisan bisa berasal dari mana saja. Namun, meski dengan ide yang sama pasti ada perbedaan dalam hasil penulisan. Manusia memiliki pikiran yang mengolah ide mentah menjadi karya utuh yang matang.

Di manakah letak pikiran manusia?

Jika ditanya seperti itu, 100% pasti menjawab, "kepala." Atau sambil meletakkan ujung jari telunjuk di pelipis.

Benarkah?

Mungkin Pengunjung pernah mendengar atau membaca kalimat berikut.

Jangan hanya berpikir dengan kepalamu, tetapi pikirkan juga dengan hatimu.

Kalimat tersebut sangatlah benar dan tepat. Pikiran tidak hanya ada di kepala, tetapi juga di hati. Kata bijak tersebut mengajak kita agar lebih tenang dalam berpikir untuk menggambil keputusan.

Sebenarnya, pikiran manusia terbagi menjadi tiga dan terletak di dua tempat berbeda. Satu di kepala dan yang dua lagi di dalam rongga dada. Ketiganya memiliki fungsi masing-masing yang sama pentingnya.

Tiga pikiran manusia yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1. Khayal

Pikiran khayal berada di kepala. Tepatnya di otak. Otak memroses data yang telah diunduh melalui pancaindera. Diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan nalar dan imajinasi.

Jika hanya berpikir dengan khayal, tentu hasilnya kurang akurat. Dikarenakam adanya kemungkinan kesalahan pemrosesan data karena kurang pekanya pancaindera. Jadi, berpikir dengan kepala saja tidaklah cukup.

2. Paham

Pemikiran paham terletak di dalam rongga dada. Lebih tepatnya di dekat jantung. Pikiran ini berfungsi menerjemahkan data hasil pemrosesan khayal yang kemudian akan dibandingkan dengan rasa.

Rasa yang dimaksud adalah segala macam perasaan yang muncul ketika sesuatu merangsang pancaindera. Misalnya, tangan kita dicubit. Kulit akan mengalami tekanan besar dalam area yang sempit. Pikiran paham akan menerjemahkan, dan rasa yang cocok dengan situasi tersebut adalah sakit. Bisa juga saat kita melihat sesuatu yang indah, maka paham akan menerjemahkannya menjadi rasa kagum atau senang.

3. Akal

Umumnya, banyak orang yang mengira bahwa pikiran akal itu terletak di kepala. Anggapan tersebut tidak benar adanya. Pikiran akal terletak jauh di dalam rongga dada, lebih tepatnya di dalam organ jantung. Pikiran akal adalah media penghubung antara makhluk dan Sang Pencipta.

Seperti yang pernah saya sampaikan, bahwa akal hanya diberikan kepada malaikat dan manusia. Malaikat adalah makhluk yang selalu patuh pada perintah Allah, tidak pernah sekalipun melanggar. Dari fakta ini, dapat disimpulkan bahwa akal adalah sebuah pemikiran yang bersifat ketauhidan.

Akal berfungsi menyaring informasi dan data yang telah diolah oleh khayal dan paham, lalu mengaitkannya pada sifat-sifat Allah. Sebagai contoh, saat mendapatkan hadiah atau bingkisan yang indah maka muncul rasa bahagia. Informasi tersebut diolah kembali oleh akal dan menghasilkan pemikiran bahwa ini adalah pemberian Allah, maka terucaplah 'alhamdulillah', segala puji bagi Allah.

Saat paling buruk adalah ketika manusia menutup akal, maka terputuslah koneksi jaringan dengan Tuhannya. Segala perbuatannya hanya berdasar pada khayal dan paham. Tanpa akal manusia tidak lebih mulia dari setan ataupun binatang.

Demikian yang dapat saya tuliskan dalam 'Nata Mana' kali ini. Kebenaran dan ilmu hanya milik Allah, kesalahan dan kebodohan adalah milik manusia. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Terima kasih😊