#20 Seri Kereta Api: Di Mana Tahuku?

"Fad, kamu jadi bawa tahu, kan?"


"Jadi, lah! Kamu bawa Ampang?"


"Ini!" Evan menepuk seplastik besar kerupuk. "Aku keluar duluan."


"Siap!" Setelah merapikan isi tas ransel. Aku menuju rak penyimpanan di gerbong tiga. Kosong melompong, tidak ada manusia. Hanya tersisa sampah bekas mereka.


Itu dia kardusku.


Kuraih dan kuseret pelan agar isinya tidak berantakan. Sekardus tahu taqwa ini kusiapkan khusus untuk syukuran sepuluh tahun pengabdianku di kereta ekonomi ini.


Kuluman senyum menemani langkahku menuju salah satu ruangan di stasiun Pasarsenen. Rekan-rekan serta komandan duduk lesehan melingkari hidangan dan camilan yang tersaji ala kadarnya.


"Sini, Fad!" Komandan melambai, memintaku duduk di sampingnya.


"Siap, Ndan!"


Kami berdoa bersama sesuai kepercayaan masing-masing sebelum menyantap hidangan. Variasi sajian lokal yang menggugah saliva akhirnya bisa dilahap. Obrolan ringan serta canda tawa menghangatkan suasana pagi yang dingin.


"Fad, buka tahunya."


"Siap, Ndan!" Kurobek pelan tutup atas kardus.


"HAH?!"


"Kenapa, Fad?" Evan melongok. "Bwahahahahahaha! Apaan tu?!"


" ... " Aku kehilangan kata-kata. Kardus yang seharusnya berisi tahu malah isi petai.


"Yah, nggak jadi makan tahu, deh," gumam komandan sambil mengelus-elus perut.


"Maaf, Ndan!"


"Kamu nggak salah ambil kardus, kan Fad?" Evan menelisik.


"Enggak lah! Tinggal satu ini," sanggahku.


"Coba ingat-ingat lagi. Dari awal kamu standby di gerbong tiga," ujar komandan.


"Hmm, ... Tadi setelah kutaruh di rak ... Ada kakek-kakek bawa kardus juga. Kubantu menaruh di atas ... di samping punyaku."


"Terus!" Kejar Evan.


"Hmm, simbah turun di stasiun Tegal, kubantu menurunkan barang ...."


"Nah, lho!" Seru Evan.


Aku membelalak. Mengingat kesalahanku sendiri. Tanganku mengayun, menepuk jidat. "Haduh!"


"Ya, sudah. Mau gimana lagi, bawa pulang saja petainya, Fad." Komandan meringis. Lagi-lagi aku jadi bahan tertawaan.


Huft! Dasar aku!


πŸ™ˆ Selesai😁

Comments

  1. Wakwakwak...gapapa, petai enak juga kok jadi lalapan 😁😁

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Alhamdulillah, πŸ™ terima kasih Kak, 😊

      Delete
  3. Ampang, kerupul ikannnnnπŸ₯ΊπŸ₯ΊπŸ₯Ί

    ReplyDelete
  4. Sini petenya, sy jg mau, enak lo buat lalap sambel

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

#24 Penduduk Nganjuk dan Kesenian Daerahnya

#23 Bentang Alam dan Pembagian Wilayah Kabupaten Nganjuk

#25 Tujuh Belas Tempat Wisata Populer Nganjuk