#18 Review Buku: Percikan Hikmah Sejarah Nabi
Pengunjung Galeri Nio 🌹
Dalam sebuah tes wawancara pekerjaan, adik saya pernah ditanya, "Siapa idolamu?" Dengan cepat dan tegas dia menjawab, " Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Sontak para penanya terdiam. Mereka saling menatap heran.
Menanggapi keheranan mereka, saya dapat menyimpulkan bahwa, umumnya remaja muslim zaman ini berasumsi bahwa idola haruslah seorang artis, atau paling tidak orang yang pernah masuk teve karena prestasinya yang 'wah'. Mereka lupa ada seorang idola yang sudah terjamin kualitasnya dunia akhirat. Mungkin karena tidak pernah melihat sosok beliau secara langsung, ingatan yang terpatri begitu rapuh.
Buku "Percikan-percikan Hikmah Sejarah Nabi Muhammad" ini saya dapatkan sebagai hadiah dari calon suami saat penentuan tanggal pernikahan. Begitu bersejarah, bukan? 😍
Baiklah, kembali pada buku.
Fajar Kurnianto, sang penulis, adalah alumnus Teologi dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dia sudah aktif menulis sejak menjadi mahasiswa. Karya artikelnya dimuat di berbagai media cetak lokal maupun nasonal. Jumlah buku yang dilahirkannya, termasuk buku ini, sudah tujuh buah, dimulai sejak tahun 2010.
Buku yang luar biasa ini diterbitkan tahun 2013 oleh PT. Elex Media Komputindo Jakarta dan dicetak oleh PT. Gramedia Jakarta. Buku setebal 305 halaman ini memuat 50 bab kisah sejarah Nabi Muhammad beserta hikmahnya. Sampul buku didominasi warna hitam dan biru. Sebuah sambaran kilat membentuk nama Rosulullah ada di bagian tengah sampul depan. Kualitas kertas juga baik, sehingga sangat nyaman membaca dalam jangka waktu cukup lama.
Sejarah yang dituliskan dimulai saat momen di Gua Hira. Itu adalah saat seorang Muhammad ditemui malaikat Jibril. Beliau diangkat menjadi nabi dan rasul, sekaligus mendapatkan wahyu pertama. Kisah pun berlanjut. Suka duka dalam menegakkan kalimat Allah beliau alami. Masa hijrah, damai, dan perang dituliskan dengan baik. Hingga bab terakhir, di mana Rasulullah sakit dan wafat.
Melalui buku ini, kita akan semakin mengenal Rasulullah. Bagaimana sikap dan tutur kata beliau dalam menyikapi suatu peristiwa. Semakin mengenal beliau, tentu semakin dalam dan besar rasa cinta kita. Menjadikan beliau sebagai idola yang utama. Meniru tindak tanduk beliau semampu kita adalah wujud rasa cinta yang nyata.
Selalu ada hikmah dalam setiap peristiwa. Kita harus selalu berpikir positif dalam keadaan seburuk apapun. Serta selalu berhati-hati ketika dalam keadaan senang, karena kecerobohan lebih sering datang saat kita bergembira.
Terima kasih😊
sangat jelas .... terima kasih reviewnya, Mbk ...
ReplyDeleteAlhamdulillah, sama2 Kak Lutfi 🙏
Delete(Dikomen ma PJ 😁, ini yg kedua )
Q ingin baca bukunya
ReplyDelete😊 ayo2 baca
DeleteRasul adalah sebaik baiknya idola
ReplyDelete😍 نعم 👍
DeleteAku sll terpesona dg tampilan blog mb Nio, pun dg isinya
ReplyDeleteAlhamdulillah 😍 terima kasih, Kak Anis
DeleteSaya jg sll kagum dg karya Kakak
review yang menarik
ReplyDeleteAlhamdulillah, terima kasih Kak😊
DeleteBisa jadi acuan tuk tantantangan
ReplyDeleteSemangat! Met nulis tantangan 😁 kak
DeleteBagus mb. Tulisan mb bikin semangat nulis review buku. Terima kasih
ReplyDeleteAlhamdulillah 😊 semangat Kak!
DeleteSama2
Iya benar, skrng ini generasi milenial banyak mengidolakan artis yang mohon maaf tidak memberi contoh yg baik. Semangat nulis mbak.
ReplyDeleteHu um, Kak 😔
Delete😆 semangat juga Akak👍
Bagus mba semangat terus ya mba ^^
ReplyDeleteAlhamdulillah, semangat juga ya😊
Delete