Review Buku: Klasik
Pengunjung Galeri Nio 📚
Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi review tentang buku yang merupakan 'telur' dari kelas Fiksi ODOP Batch 6. Buku berjudul Klasik ini berisi beberapa genre cerita beserta penulis yang berbeda-beda. Yap, buku ini bisa disebut antologi.
Sudah baca buku apa hari ini?
Nah, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi review tentang buku yang merupakan 'telur' dari kelas Fiksi ODOP Batch 6. Buku berjudul Klasik ini berisi beberapa genre cerita beserta penulis yang berbeda-beda. Yap, buku ini bisa disebut antologi.
Klasik diterbitkan oleh Embrio Publisher, sebuah penerbit indie yang berdomain di Sidoarjo. Diluncurkan perdana bulan Oktober tahun 2019 sebagai cetakan pertama. Sampul buku ini sangat eye catching. Dominasi warna hijau dan dihiasi taburan foto benda-benda zaman dulu, sangat mempresentasikan 'Klasik' sebagai judulnya.
Penulis yang mencoretkan tinta dalam buku ini berjumlah empat belas orang, antara lain: Yuliani, Lia Anelia Nuraini, Nurul Hidayah, Betty Irwanti, Silvana Devinta Sari, Isni Ngalifah, Ali Asetiah, Pebri Ika, Areumdaum, Fathin Faridah, Amieopee, Dyah Yuukita, Winarto Sabdo, Heru Sang Amurwabhumi, dan Ayu Sulistiyaning Utami.
Kategori tulisan dijadikan judul pada tiap bab. Ada enam variasi bacaan yang disajikan, yaitu: Fantasi, Domestic Drama, Kereta, Prolis, Songlit, dan Historical Fiction. Rata-rata ada sebelas judul pada setiap bab. Bab Kereta dan Historical Fiction adalah spot favorit saya.
Dengan bermacam genre, buku ini adalah sajian komplit. Kita bisa merasakan berbagai cita rasa karya para penulis. Andai buku ini lebih matang dalam editing, tentu saya akan lebih puas menikmati setiap rangkaian kata-katanya. Ada pemakaian tanda baca, huruf, spasi antarparagraf, serta kata yang menurut saya kurang tepat. Sehingga seperti menemukan kerikil saat mengunyah nasi.
Semoga dalam cetakan kedua nanti, segala kekurangannya bisa diperbaiki.
Selebihnya, karya antologi ini bisa dinikmati dan mudah dicerna. Pesan-pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan sempurna.
Tetap semangat belajar dan ... Terima kasih😊.
Penulis yang mencoretkan tinta dalam buku ini berjumlah empat belas orang, antara lain: Yuliani, Lia Anelia Nuraini, Nurul Hidayah, Betty Irwanti, Silvana Devinta Sari, Isni Ngalifah, Ali Asetiah, Pebri Ika, Areumdaum, Fathin Faridah, Amieopee, Dyah Yuukita, Winarto Sabdo, Heru Sang Amurwabhumi, dan Ayu Sulistiyaning Utami.
Kategori tulisan dijadikan judul pada tiap bab. Ada enam variasi bacaan yang disajikan, yaitu: Fantasi, Domestic Drama, Kereta, Prolis, Songlit, dan Historical Fiction. Rata-rata ada sebelas judul pada setiap bab. Bab Kereta dan Historical Fiction adalah spot favorit saya.
Dengan bermacam genre, buku ini adalah sajian komplit. Kita bisa merasakan berbagai cita rasa karya para penulis. Andai buku ini lebih matang dalam editing, tentu saya akan lebih puas menikmati setiap rangkaian kata-katanya. Ada pemakaian tanda baca, huruf, spasi antarparagraf, serta kata yang menurut saya kurang tepat. Sehingga seperti menemukan kerikil saat mengunyah nasi.
Semoga dalam cetakan kedua nanti, segala kekurangannya bisa diperbaiki.
Selebihnya, karya antologi ini bisa dinikmati dan mudah dicerna. Pesan-pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan sempurna.
Tetap semangat belajar dan ... Terima kasih😊.
segala hal tentang zaman dulu seolah membuka kenangan, dan menyadarkan kita bahwa masa lalu adalah sesuatu yg jauh , namun tetap dekat.. hihihi,
ReplyDeleteHu um, Mbak Ayu😔, meski katanya tak mau mengulang, tetap saja terulang, sehingga terasa dekat dan tak bisa lepas darinya, 😅
DeleteMakin bagus tulisannya mbak^^ semangat
ReplyDeleteAlhamdulillah 🙈 terima kasih, Mbak
DeleteAq masih proses ini~
Wah aku jd pengen PO, hehehe. Salam kenal mba Nio
ReplyDeleteAku juga sdh punya buku ini 😍😍
ReplyDeleteMantap kakakku
ReplyDelete#semangat
Kereen reviewnya..
ReplyDeleteAku belum selesai baca buku ini. Bacanya masih lompat-lompat kesana kemarin 😂
Bermanfaat reviewnyareviewnya . Semangat mba
ReplyDeleteantologi fiksi odop batch 6. Semoga habis ini bisa jadi lebih baik lagi. Aamiin ...
ReplyDeleteSemangat terus. Semoga hasilnya terus lebih baik.
ReplyDelete