NATA MANA 2

GURU YANG HARUS DICARI
.
Siaran hari Selasa, 23 Juli 2019
.
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
.
Guru adalah sosok berilmu yang menjadi panutan, tidak hanya bisa ditemui di lembaga pendidikan tapi juga di lingkungan masyarakat. Dalam tradisi Jawa Guru merupakan akronim dari "digugu lan ditiru" (orang yang dipercaya dan diikuti), bukan hanya bertanggung jawab mengajar mata pelajaran yang menjadi tugasnya, melainkan lebih dari itu juga mendidik moral, etika, integritas, dan karakter.

.
Mendapatkan guru yang tepat adalah suatu keharusan jika kita sudah bertekad berhijrah memperbaiki diri. Berikut adalah ciri-ciri guru yang harus dicari.
.
1. Mengajak dari Ragu menjadi Yakin
.
Ragu yang dimaksud adalah ragu pada rahmat dan karunia Allah. Sifat ragu adalah sumber tamak. Kenapa? Karena sifat ragu membuat kita tidak percaya akan kuantitas dan kualitas pemberian Allah akan cukup memenuhi kebutuhan kita. Dari tidak percaya berubah jadi tamak lalu berani berbuat curang dan akhirnya biasa berbohong.
.
Guru yang harus dicari, mengajak kita dari Ragu menjadi Yakin. Yakin pada semua pemberian Allah sudah sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Sehingga selalu merasa cukup akan menjadikan kita jujur dalam ucapan dan perbuatan.
.
2. Mengajak dari Riya' menjadi Ikhlas
.
Riya' artinya beramal ingin diperhatikan masyarakat. Sifat ini sangat rumit dan berbahaya. Riya' dapat muncul saat di tengah kehadiran banyak orang ataupun saat sendirian di dalam kamar. Ketika tebersit melakukan hal baik agar mendapat sanjungan atau kemudahan dari masyarakat, maka itu sudah termasuk riya'.
.
Guru yang harus dicari, mengajak kita dari Riya' menjadi Ikhlas. Ikhlas beramal hanya untuk Zat Yang Maha Kuasa. Berbuat kebaikan tanpa pengharapan imbalan dari masyarakat. Hanya karena Allah kita melakukan amal baik.
.
3. Mengajak dari Rakus Dunia menjadi Tidak Terpengaruh Dunia
.
Rakus dunia bukan berarti suka makan tanah, ya. Tapi rakus pada hal yang bersifat keduniaan, seperti harta, tahta, dan wanita. Hidup ini seakan dijalani untuk menumpuk dan menikmati kekayaan, memiliki kekuasaan, dan bebas memilih wanita yang diinginkan. Sungguh sia-sia menjalani hidup hanya untuk hal sepele seperti itu.
.
Guru yang harus dicari, mengajak kita menjadi Tidak Terpengaruh Dunia. Kita tetap boleh mencari harta, misalnya, tapi bukan untuk foya-foya. Harta yang didapatkan, digunakan untuk menafkahi keluarga, membantu saudara atau tetangga yang kesusahan, sedekah, infaq, dan lain sebagainya. Tujuan mencari dunianya dialihkan untuk kepentingan akhirat.
.
4. Mengajak dari Sombong menjadi Rendah Diri
.
Sifat sombong terindikasi saat menolak yang benar (orang yang selalu merasa benar) dan suka meremehkan orang lain. Sombong bisa muncul karena adanya 'kelebihan' dalam salah satu dari 7 hal, yaitu: ilmu, amal, harta, pendukung, santri/siswa, rupa, dan kekuatan fisik. Allah akan menghinakan orang yang sombong, kenapa? Karena sombong bukan sifat yang bisa dimiliki manusia. Sombong adalah sifat yang hanya bisa dimiliki Allah.
.
Guru yang harus dicari, mengajak kita menjadi tawadu', rendah diri. Sifat ini sangat dimuliakan oleh Allah. Rendah diri ada 2 garis: vertikal dan horizontal. Vertikal berarti rendah diri dihadapan Allah. Dihadapan Allah kita harus merasa hina, fakir, bodoh, lemah, dan tidak mampu. Horizontal berarti rendah diri dihadapan manusia. Dihadapan manusia kita harus selalu memandang positif pada orang lain dan memandang negatif pada diri sendiri.
.
5. Mengajak dari Permusuhan menjadi Kerukunan
.
Permusuhan hanya akan melahirkan kekacauan dan kehancuran. Baik bagi diri sendiri dan orang lain. Sedangkan kerukunan akan menciptakan kedamaian dan stabilitas dalam kehidupan majemuk.
.
Sekian kiranya yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
.
والله أعلم بالصواب
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Comments

Popular posts from this blog

#24 Penduduk Nganjuk dan Kesenian Daerahnya

#23 Bentang Alam dan Pembagian Wilayah Kabupaten Nganjuk

#25 Tujuh Belas Tempat Wisata Populer Nganjuk